Monday, October 10, 2005

Tidak Sama

Allah Maha Pengasih dan Maha Penyayang.

Tetapi manusia terdiri dari dua golongan.
Yang bertakwa dan yang tidak.

Dan dua golongan manusia itu tidak akan Dia perlakukan dengan sama.

(QS. Shaad : 28)
"Patutkah Kami menganggap orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh sama dengan orang-orang yang berbuat kerusakan di muka bumi? Patutkah (pula) Kami menganggap orang-orang yang bertakwa sama dengan orang-orang yang berbuat maksiat?"

Tentang Hati

Firman-firman Allah tentang hati manusia:

Bila kita tidak memelihara kesucian hati kita:

(Al Israa : 72)
"Dan barangsiapa di dunia ini buta hatinya, maka di akhirat nanti juga akan buta, dan lebih sesat lagi jalannya."

Bila kita membiarkan ada penyakit (berdusta) dalam hati kita, maka Allah akan menambahnya:

(Al Baqarah : 10)
"Di dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya, dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta."

Tiga ayat yang berikut menunjukkan bahwa hati yang keras tidak dapat lagi tunduk dan merendah dihadapan Allah, dan kesesatan yang berasal dari setan akan tampak indah dan benar di mata mereka:

(Al Hajj : 53)
"Agar Dia menjadikan apa yang dimasukkan oleh setan itu, sebagai cobaan bagi orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit dan yang kasar hatinya. Dan sesungguhnya orang-orang yang zalim itu, benar benar dalam permusuhan yang sangat."

(Al An'aam : 43)
"Maka mengapa mereka tidak memohon (kepada Allah) dengan tunduk merendahkan diri ketika datang siksaan Kami kepada mereka, bahkan hati mereka telah menjadi keras dan setan pun menampakkan kepada mereka kebagusan apa yang selalu mereka kerjakan."

(Al Baqarah : 74)
"Kemudian setelah itu hatimu menjadi keras seperti batu, bahkan lebih keras lagi. Padahal di antara batu-batu itu sungguh ada yang mengalir sungai-sungai daripadanya dan di antaranya sungguh ada yang terbelah lalu keluarlah mata air daripadanya dan di antaranya sungguh ada yang meluncur jatuh, karena takut kepada Allah. Dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang kamu kerjakan."

Bila orang sudah melampaui batas dan menganggap ayat-ayat Allah adalah sekedar omong kosong yang ketinggalan jaman, maka yang mereka percaya dan mereka usahakan akan semakin menutup hati mereka (dari kebenaran yang sesungguhnya):

(Al Muthaffifin : 12-14)
"Dan tidak ada yang mendustakan hari pembalasan itu melainkan setiap orang yang melampaui batas lagi berdosa, yang apabila dibacakan kepadanya ayat-ayat Kami, ia berkata: "Itu adalah dongengan orang-orang yang dahulu." Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutup hati mereka."

Bila Allah sudah mengunci hati dan pendengaran serta menutup penglihatan, maka tidak ada seorangpun yang dapat menolong:

(Al Baqarah : 6-7)
"Sesungguhnya orang-orang kafir itu, sama saja bagi mereka, kamu beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan, mereka tidak akan beriman. Allah telah mengunci mati hati dan pendengaran mereka, dan penglihatan mereka ditutup. Dan bagi mereka siksa yang amat berat."

Hati yang lembut adalah hati yang takut pada Allah, yang sabar, yang menyembah Allah, dan yang suka menolong orang lain:

(Al Hajj : 35)
"(yaitu) orang-orang yang apabila disebut nama Allah bergetarlah hati mereka, orang-orang yang sabar terhadap apa yang menimpa mereka, orang-orang yang mendirikan sembahyang dan orang-orang yang menafkahkan sebagian dari apa yang telah Kami rizkikan kepada mereka."

(At Taubah : 114)
"Dan Permintaan ampun dari Ibrahim (kepada Allah) untuk ayahnya, tidak lain hanyalah karena suatu janji yang telah diikrarkannya kepada ayahnya itu. Maka tatkala jelas bagi Ibrahim bahwa ayahnya itu adalah musuh Allah, maka Ibrahim berlepas diri daripadanya. Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang yang sangat lembut hatinya lagi penyantun."

Hati

"Hati"

Berhati-hatilah dengan hatimu.
Jagalah hatimu setiap saat, setiap waktu.
Peliharalah rasa cinta yang ada di hatimu.
Peliharalah rasa malu yang ada di hatimu.
Peliharalah kesucian hatimu.

Karena bila kamu mengabaikan hatimu,

Dia akan menjadi hati yang keras.
Dia akan menjadi hati yang membatu.
Dia akan menjadi hati yang tidak dapat lagi merasakan malu.
Dia akan menjadi hati yang tidak dapat lagi membedakan apa yang benar dan yang salah.
Dia akan menjadi hati yang ditinggalkan oleh ruh yang suci.

Dan membuat kamu menjadi sesat.

Ingatlah Selalu Kepada-Nya

"Ingatlah SELALU Kepada-Nya"

Allah berkata:

(Al-Baqarah : 152)
"Maka berzikirlah (ingatlah) kepadaKu, niscaya Aku akan mengingat kamu sekalian..."

(Al-Ahzab : 41)
"Berzikirlah (ingatlah) kepada Allah dengan zikir yang banyak."

(Al-Imran : 191)
"Mereka yang berzikir kepada Allah dalam keadaan berdiri duduk dan sedang berbaring."

(An-Nisaa : 103)
"Dan apabila kamu telah selesai menunaikan sembahyang maka berzikirlah kepada Allah dalam keadaan berdiri, duduk dan sedang berbaring."

(Al-A'raf : 205)
"Berzikirlah pada Tuhanmu dalam dirimu (hatimu) dengan penuh perasaan rendah hati dan takut dan bukan dengan suara keras di waktu pagi dan petang dan janganlah engkau sampai dikira orang-orang yang lalai."

Rasulullah berkata:

"Sebaik-baik tutur kata kepada Allah Ta’ala ada empat: (1)Subhaanallah, (2)Alhamdulillah, (3)Laa Ilaha Illallaah, (4)Allaahu Akbar. Tidak ada halangannya untuk memulakan yang mana satu dari empat itu terlebih dulu."

Sayyidul Istigfar

Rasulullah menyebut doa ini "sayyidul istigfar" yaitu puncak dari segala istigfar.

"allohumma anta Robbi laaa ilaha illa anta kholaqtani, wa ana 'abduka wa ana 'ala 'ahdika wa wa'dika mas tatho'tu, a'uzubika min syarri ma shona'tu, abu-u-laka bini'matika 'alayya wa abu-u bizambi faghfirli fa-innahu laa yaghfiruz-zunuba illa anta"

Artinya: "Ya Allah, Engkau adalah Tuhanku, yang tiada Tuhan yang pantas disembah melainkan Engkau, yang telah menciptakan diriku. Aku adalah hamba-Mu, dan aku berada dalam perintah dan perjanjian-Mu, yang dengan segala kemampuanku perintah-Mu aku laksanakan. Aku berlindung kepada-Mu dari segala keburukan yang aku perbuat terhadap-Mu. Engkau telah mencurahkan nikmat-Mu kepadaku, sementara aku senantiasa berbuat dosa. Maka ampunilah dosa-dosaku. Sebab tidak ada yang dapat mengampuni dosa kecuali Engkau."

Monday, July 04, 2005

Apa Yang Salah Dengan Kita?

"Apa Yang Salah Dengan Kita?"

Kalau ada yang bertanya pada kita, apakah kita percaya pada Allah?
Kita jawab, ya aku percaya.
Tapi kita menolak menjalankan perintah dan ajaran-Nya.
Dan kita menganggap ajaran-Nya mengada-ngada.

Kalau ada yang bertanya pada kita, apakah kita percaya pada malaikat?
Kita jawab, ya aku percaya.
Tapi kita tetap melakukan perbuatan yang buruk dan hina.
Dan kita mengabaikan Rakib dan Atid yang ada di kanan kiri kita.

Kalau ada yang bertanya pada kita, apakah kita takut pada Tuhan?
Kita jawab, ya aku takut dan tunduk pada-Nya.
Tapi kita tetap melakukan apa yang dilarang oleh-Nya.
Dan kita menutup mata dan telinga terhadap firman-firman-Nya.

Kalau ada yang bertanya pada kita, apakah kita takut mati?
Kita jawab dengan sombong, tidak aku tidak takut mati.
Tapi tak ada sedikitpun persiapan yang kita lakukan.
Dan kita malas memikirkan yang akan terjadi di akhirat nanti.

Apa yang salah dengan kita?

Apakah kita sudah gila?
Sehingga berani menantang kematian tanpa persiapan?

Apakah kita sudah gila?
Sehingga berani berpura-pura tidak mendengar firman-Nya?

Apakah kita sudah gila?
Sehingga berani menentang Zat yang menciptakan alam jagat raya ini?

Atau, apakah kita sedang berpura-pura gila?
Dia Maha Tahu. Tak mungkin kita berpura-pura dihadapan-Nya.

Jadi, apa yang salah dengan kita?

Friday, July 01, 2005

Yang Salah dan Yang Benar

Salahkah bila ada seorang wanita hamil dan melahirkan anak tanpa mempunyai
suami?

Salahkah bila seorang ayah memotong leher anak kandungnya sendiri?

Salahkah bila seorang wanita memakai kerudung untuk menutupi rambutnya dan
memakai pakaian yang tidak menunjukkan lekuk tubuhnya?

Salahkah bila orang berbondong-bondong datang ke tanah arab dan
berputar-putar mengelilingi batu?

Salahkah bila ada laki-laki atau perempuan yang pergi menyembah sesuatu yang
tidak tampak, lima kali sehari?

Salahkah bila ada orang yang percaya bahwa ia akan dibangkitkan lagi setelah
ia mati?

Salahkah bila orang tidak mencari dan mengejar kebahagiaan di dunia ini,
tapi menggunakan hidupnya di dunia ini untuk mencari dan mengejar
kebahagiaan setelah mereka dibangkitkan dari mati nanti?

Mereka, laki-laki dan perempuan itu tidak menggunakan otak dan logikanya
sendiri untuk menentukan apa yang benar dan apa yang salah.

Mereka menentukan apa yang benar dan apa yang salah berdasarkan petunjuk
Tuhannya. Yang benar adalah yang diajarkan/diperintahkan Tuhannya, yang
salah adalah yang dilarang Tuhannya.

Mereka percaya bahwa mereka tidak salah, mereka percaya bahwa mereka benar.

Mereka sungguh-sungguh percaya pada Tuhannya dan seluruh firman-Nya.

Mereka adalah Maryam, Ibrahim, Aishah istri nabi dan orang-orang mukmin.

Apakah mereka salah?

Apakah mereka benar?

Apakah kita termasuk dalam golongan mereka? Atau golongan lain yang
bertentangan dengan mereka?

Yang Relatif dan Yang Absolut

Tidak ada satupun yang absolut di dunia ini.

Semua hal adalah relatif, semua benda adalah relatif, semua energi adalah relatif.
Kecuali satu, yaitu zat yang maha suci yang maha kuasa, zat yang merupakan sebab dari semua hal, awal dari semua hal, dan akhir dari semua hal.

Zat yang kita sebut dengan Tuhan.

Apakah kita benar-benar percaya bahwa satu buah apel ditambah satu buah apel adalah sama dengan dua buah apel?
Untuk mendapatkan kesimpulan seperti itu kita harus benar-benar paham tentang buah apel, semua hal dan zat yang berkaitan dengannya. Karena 1 apel + 1 apel baru benar-benar sama dengan 2 apel, jika kedua apel itu adalah sama persis dalam segala hal. Apakah kita yakin kita sudah mengetahui semua (benar-benar semua) hal yang berkaitan dengan benda yang namanya 'buah apel' itu?

Jawabannya adalah belum. Kita cuma MENGANGGAP kita sudah paham. Kita Cuma MENGANGGAP bahwa 1 apel + 1 apel adalah sama dengan 2 apel.

Apakah kita benar-benar yakin bahwa 1 meter kabel + 1 meter kabel = 2 meter kabel? Kedua potong kabel itu harus benar-benar sama persis panjangnya kan?
Dan masing-masing harus benar-benar 1 meter kan? Lalu bagaimana kita tau kalo masing potongan kabel itu panjangnya 1 meter? Diukur dengan alat pengukur? Darimana kita yakin alat pengukur kita bisa benar-benar menunjukkan bahwa 1 meter adalah bener-benar 1 meter? Kalibrasi? Di-kalibrasi terhadap apa? Dengan apa?

Satu abad yang lalu sebuah mistar yang terbuat dari platinum iridium dianggap sebagai standar pengukuran panjang 1 meter. Kemudian dinggap tidak valid karena tidak ada cara atau alat yang dapat mendeteksi apakah mistartersebut mengalami perubahan massa, zat dan sebagainya.

Yang pada saat ini dianggap sebagai 1 meter adalah jarak yang ditempuh oleh cahaya dalam 1/299792458 detik. Detik? Kalo bicara detik, kita bicara waktu.Lalu bagaimana kita yakin bahwa 1 detik adalah 1 detik?

Pengukur waktu yang dianggap paling akurat saat ini adalah jam cesium. Definisi 1 detik yang dipercaya sekarang adalah "the duration of 9,192,631,770 periods of the radiation corresponding to the transition between the two hyperfine levels of the ground state of the Caesium 133 atom." sekali lagi, bagaimana kita bisa benar-benar yakin bahwa 9.192.631.770 perioda dari atom cesium itu benar-benar sama dari waktu ke waktu? Apakah waktu yang
dibutuhkan untuk terjadinya 9.192.631.770 perioda tersebut adalah benar-benar sama kemaren dan hari ini? Kita cuma bisa MENGANGGAP bahwa itu adalah sama.

Apakah kita yakin bahwa waktu yang dibutuhkan oleh bumi untuk berotasi satu kali pada porosnya adalah sama dari waktu ke waktu? Tidak. Kita tidak akan pernah tau dengan pasti. Sekali lagi kita cuma bisa MENGANGGAP. Kita cuma bisa MENGANGGAP bahwa 1 buah apel adalah 1 buah apel, bahwa 1 meter adalah 1meter, bahwa 1 detik adalah 1 detik.

Kalau waktu saja kita tidak bisa pasti, lalu apa yang pasti di dunia ini? Hanya ada satu yang pasti dan absolut. Yang absolut adalah zat yang menciptakan waktu itu sendiri dan pada saatnya nanti akan meniadakannya,memusnahkannya.

Friday, June 24, 2005

Biarkan mereka tertawa

Jangan takut ditertawakan/diolok-olok apabila kita mengikuti/menjalankan
apa-apa yang diperintahkan-Nya:

إِنَّ الَّذِينَ أَجْرَمُوا كَانُواْ مِنَ الَّذِينَ آمَنُوا يَضْحَكُونَ
[83:29] Sesungguhnya orang-orang yang berdosa, adalah mereka yang
menertawakan orang-orang yang beriman.

وَإِذَا مَرُّواْ بِهِمْ يَتَغَامَزُونَ
[83:30] Dan apabila orang-orang yang beriman lewat di hadapan mereka, mereka
saling mengedip-ngedipkan matanya.

وَإِذَا انقَلَبُواْ إِلَى أَهْلِهِمُ انقَلَبُواْ فَكِهِينَ
[83:31] Dan apabila orang-orang yang berdosa itu kembali kepada kaumnya,
mereka kembali dengan gembira.

وَإِذَا رَأَوْهُمْ قَالُوا إِنَّ هَؤُلَاء لَضَالُّونَ
[83:32] Dan apabila mereka melihat orang-orang mu'min, mereka mengatakan:
"Sesungguhnya mereka itu benar-benar orang-orang yang sesat",

وَمَا أُرْسِلُوا عَلَيْهِمْ حَافِظِينَ
[83:33] padahal orang-orang yang berdosa itu tidak dikirim untuk penjaga
bagi orang-orang mu'min.

فَالْيَوْمَ الَّذِينَ آمَنُواْ مِنَ الْكُفَّارِ يَضْحَكُونَ
[83:34] Maka pada hari ini, orang-orang yang beriman menertawakan
orang-orang kafir,

عَلَى الْأَرَائِكِ يَنظُرُونَ
[83:35] mereka (duduk) di atas dipan-dipan sambil memandang.

هَلْ ثُوِّبَ الْكُفَّارُ مَا كَانُوا يَفْعَلُونَ
[83:36] Sesungguhnya orang-orang kafir telah diberi ganjaran terhadap apa
yang dahulu mereka kerjakan.

Monday, June 13, 2005

Kita gak bisa melihat mereka

Kita gak bisa melihat mereka, syaitan-syaitan itu. Tapi mereka bisa melihat kita dan mereka terus-menerus berusaha menipu dan membuat kita sesat.

يَا بَنِي آدَمَ لاَ يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطَانُ كَمَا أَخْرَجَ أَبَوَيْكُم مِّنَ الْجَنَّةِ يَنزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْءَاتِهِمَا إِنَّهُ يَرَاكُمْ هُوَ وَقَبِيلُهُ مِنْ حَيْثُ لاَ تَرَوْنَهُمْ إِنَّا جَعَلْنَا الشَّيَاطِينَ أَوْلِيَاء لِلَّذِينَ لاَ يُؤْمِنُونَ
[7:27] Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh syaitan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapamu dari surga, ia menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepada keduanya 'auratnya. Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dan suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan syaitan-syaitan itu pemimpin-pemimpim bagi orang-orang yang tidak beriman.

Yang Membantu Syaitan Untuk Menyesatkan Kita

Yang membantu syaitan-syaitan dalam menyesatkan, dan mereka tidak pernah berhenti.

وَإِمَّا يَنزَغَنَّكَ مِنَ الشَّيْطَانِ نَزْغٌ فَاسْتَعِذْ بِاللّهِ إِنَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ
[7:200] Dan jika kamu ditimpa sesuatu godaan syaitan maka berlindunglah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

إِنَّ الَّذِينَ اتَّقَواْ إِذَا مَسَّهُمْ طَائِفٌ مِّنَ الشَّيْطَانِ تَذَكَّرُواْ فَإِذَا هُم مُّبْصِرُونَ
[7:201] Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa bila mereka ditimpa was-was dari syaitan, mereka ingat kepada Allah, maka ketika itu juga mereka melihat kesalahan-kesalahannya.

وَإِخْوَانُهُمْ يَمُدُّونَهُمْ فِي الْغَيِّ ثُمَّ لاَ يُقْصِرُونَ
[7:202] Dan teman-teman mereka (orang-orang kafir dan fasik) membantu syaitan-syaitan dalam menyesatkan dan mereka tidak henti-hentinya (menyesatkan).

Jahil dan Taubat

Kebanyakan dari kita mengira sifat jahil itu wajar-wajar aja, gak jelek-jelek amat. Tapi ternyata arti dari kata "jahil" itu nyeremin banget. Aduh, semoga Allah menjauhkan kita dari sifat jahil itu, semoga kita selalu bener2 berpikir lebih dulu sebelum mengerjakan apapun juga sehingga terhindar dari melakukan perbuatan yang jahil.

إِنَّمَا التَّوْبَةُ عَلَى اللّهِ لِلَّذِينَ يَعْمَلُونَ السُّوَءَ بِجَهَالَةٍ ثُمَّ يَتُوبُونَ مِن قَرِيبٍ فَأُوْلَـئِكَ يَتُوبُ اللّهُ عَلَيْهِمْ وَكَانَ اللّهُ عَلِيماً حَكِيماً

[4:17] Sesungguhnya taubat di sisi Allah hanyalah taubat bagi orang-orang yang mengerjakan kejahatan lantaran kejahilan, yang kemudian mereka bertaubat dengan segera, maka mereka itulah yang diterima Allah taubatnya; dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.

kejahilan
Maksudnya ialah : 1. Orang yang berbuat ma'siat dengan tidak mengetahui bahwa perbuatan itu adalah ma'siat kecuali jika dipikirkan lebih dahulu. 2. Orang yang durhaka kepada Allah baik dengan sengaja atau tidak. 3. Orang yang melakukan kejahatan karena kurang kesadaran lantaran sangat marah atau karena dorongan hawa nafsu.

Friday, June 10, 2005

Syirik

ada yang bilang kalo semua dosa itu diampuni oleh Allah kecuali dosa syirik.

pernyataan diatas kayaknya gak lengkap deh.

إِنَّ اللّهَ لاَ يَغْفِرُ أَن يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَن يَشَاءُ وَمَن يُشْرِكْ بِاللّهِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلاَلاً بَعِيداً

[4:116] Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, dan dia mengampuni dosa yang selain syirik bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya.

jadi, dosa yang selain syirik memang bisa saja diampuni oleh-Nya, tapi hanya pada orang-orang yang dikehendaki-Nya.

terus, bagaimana kalo kita menyadari kalo kita sudah melakukan sesuatu yang tidak disukai-Nya? jangan berpura-pura itu tidak pernah terjadi dan berharap Dia maklum. mohon ampun dengan sungguh-sungguh, dan semoga kita termasuk orang-orang yang Dia kehendaki untuk diampuni.

وَمَن يَعْمَلْ سُوءاً أَوْ يَظْلِمْ نَفْسَهُ ثُمَّ يَسْتَغْفِرِ اللّهَ يَجِدِ اللّهَ غَفُوراً رَّحِيماً

[4:110] Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan dan menganiaya dirinya, kemudian ia mohon ampun kepada Allah, niscaya ia mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Seimbang, benarkah?

Sebagian orang-orang berkata bahwa apa yang kamu kerjakan haruslah seimbang antara kepentingan dunia dan akhirat. Benarkah begitu? Apakah Allah berfirman demikian?

اللّهُ يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَشَاءُ وَيَقَدِرُ وَفَرِحُواْ بِالْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا فِي الآخِرَةِ إِلاَّ مَتَاعٌ

[13:26] Allah meluaskan rezki dan menyempitkannya bagi siapa yang Dia kehendaki. Mereka bergembira dengan kehidupan di dunia, padahal kehidupan dunia itu (dibanding dengan) kehidupan akhirat, hanyalah kesenangan (yang sedikit).

وَلَأَجْرُ الآخِرَةِ خَيْرٌ لِّلَّذِينَ آمَنُواْ وَكَانُواْ يَتَّقُونَ

[12:57] Dan sesungguhnya pahala di akhirat itu lebih baik, bagi orang-orang yang beriman dan selalu bertakwa.

وَمَا هَذِهِ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا لَهْوٌ وَلَعِبٌ وَإِنَّ الدَّارَ الْآخِرَةَ لَهِيَ الْحَيَوَانُ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ

[29:64] Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui.
-------------
Akhirat tak dapat ditandingi oleh dunia. tapi dunia adalah satu-satunya jalan kita menuju ke akhirat.